Powered By Blogger

Juni 12, 2011

#Indonesia jujur : Ny. Siami - tapi Ibu......

.


Kejujuran itu untuk apa ?
Masyarakat mungkin mencoba mempertahankan diri untuk tidak tergerus arus besar jaman yang sakit.
Saat sesuatu yang benar akan memicu unprestasi, saat sesuatu yang harus diperjuangkan berarti membunuh eksistensi diri sendiri yang masih tertatih untuk mencapai kebanggaan – bahkan sekadar kembali meninjau kapasitas anak kecil mereka yang berhasil lulus ujian, tanpa melihat proses yang dilewati.

Namun itu sebatas mungkin, akumulasi dari ketidakmampuan saya sendiri memahami sosial kultur masyarakat sekarang yang kian runtuh tereduksi dalam tatanan system kehidupan yang hampir tanpa nurani. Terpaksa, terkekang, terjajah dan tertindas oleh para manusia yang seharusnya mengayomi......

Kebenaran untuk bertindak, kebenaran untuk bersuara menjadi sebuah usaha yang hampir sia – sia. Tenagamu akan terbuang percuma. Suaramu akan serak sendiri, bahkan untuk terisak sekalipun setelah itu.

Kebenaran, apakah bisa disandingkan dengan skema dasar hidup manusia untuk bertahan hidup dan memperbaiki kehidupannya? Di lain sisi, nurani, bisakah seiring dengan realitas sehari-hari yang semakin ekstrim ?

Lalu, bagaimana dengan kita ?
Perlukah seseorang berbohong untuk 'mempertahankan' hidupnya ?

Pertanyaan yang nyinyir saya baca justru ketika saya melahap berita tentang Ny. Siami yang luruh di harapannya…..

Dengan tangan gemetar dan ketegaran yang dipaksakan, Siami kembali berucap, “ Saya tidak menyangka permasalahan akan seperti ini. Saya hanya ingin kejujuran ada pada anak saya. Saya sebelumnya sudah berusaha menyelesaikan persoalan dengan baik-baik. ”
_Surya online

................

Hm, tapi ibu….ingatkah ibu dulu tentang sahabat Rasulullah SAW, Abu Dzar Al-Ghifari….InsyaAllah anak Ibu akan seperti beliau dengan hati nuraninya.

Terus ajarkan ia kejujuran itu.....

Dalam rangka ikut sebuah upaya :
http://bincangedukasi.com/indonesiajujur-suarakan-dukunganmu-akan-kejujuran.html

.