Powered By Blogger

November 28, 2012

Pagi




Pagi,
Kan ku biarkan raga lebam berkawan debu, hitam terbakar arang, lusuh terkoyak matahari. Demi waktu yang senja datang menghampiriku,
bertemu malam,
bertemu bulan,
bertemu bintang.....

Agar lelap,
agar mimpi
indah, tentang besok yang pagi lagi

November 14, 2012

Arisan Kata 18 - Mudik

.

Banaik pinang, si bungas langkar, banaik pinang
Batis bakait, jangan dibasuh
di banyu karuh
di banyu karuh

Lamun taganang, si bungas langkar, lamun taganang
Wayah ba’ulit, banyunya mata,
kahada taduh*

................

Sebait puisi di suarakannya untuk seorang yang jauh
Hanya sebait,
eulogi

berjarak langkah cahaya fajar, di ufuk ada kaki – kaki kecil menanti
berlari di tanah kering
hamparan kering jerami, mengawani euforia kekasih....
menjelang fitri, kesekian kali

Air mata disapihnya
” bukan seorang laki – laki bila alpa, ingkar pada setia “

Mengayuh, mudik kian menjauh....

Sebait puisi
......lirih untuk celoteh riang yang tertinggal
Hanya sebait
Rindu
karena derap kaki kecil mungkin kelak kan melagu
stigma bahari :
’ Ayahmu seperti kakekmu, pergi dari tanah ini dan tak pernah kembali ’




*bait lagu Halin - ( Lagu bahasa daerah banjar )

Mei 14, 2012

.






14 - 05 - 2012

Saya kira saya akan senang untuk menikmati secangkir teh hangat sore dengan suasana langit beranjak mendung dan angin yang berhembus kadang menciptakan pusaran – pusaran kecil bergerak menghamburkan sedikit pasir dan debu – debu di jalan depan rumah. Ah, lebih tepatnya jalan di bawah lokasi rumah saya.

Di samping ada istri,
Dan di sampingnya lagi adalah kelengangan saja. Oh, sebenarnya di long house sebelah juga ada beberapa bujang yang duduk – duduk, tanpa baju, sambil memainkan gitar mereka. Sepertinya baru saja datang dari kerja pengangkutan buah di lapangan. Tapi kesampingkan saja pemandangan itu. Anggap saja tidak ada, karena di cerita ini saya ingin mengatakan kelengangan saat saya duduk di beranda, dan di samping ada istri.

Duduk di beranda
Anak – anak yang bermain, ada ibu – ibu berkumpul, manusia yang lewat, di selatan ada lapangan sepakbola, memandang pemuda – pemuda bermain bola seperti memandang manusia yang menari dengan berlari dari kejauhan, lebih jauh lagi adalah hamparan sawit, sementara di Barat, di depan rumah kami adalah bukit dengan rumah satu – satu. Rumah kalangan elit perusahaan ini, menyendiri dan terasing dari keramaian pemukiman.
Di Utara masih memanjang perumahan, yang dari beranda kami hanya akan terlihat atap – atap yang lama, lembab karena cuaca basah.

Istri, dipangkuannya seorang gadis manis sejagat raya, anak saya...
Bilqis dengan gerak lincah manusia yang ranum usia. Belum genap 8 bulan, tapi mampu menghadirkan matahari, bulan, bintang lengkap dengan harmonisasi alamnya di pondok kecil kini. Begitu meriah.

Ini hanya suasana sore, bagian hari yang yang saya melewatinya dengan desiran angin semester pertama 2012. Masa yang menanti untuk beberapa kabar, kenaikan salary, grade, bahkan untuk beberapa rencana kecil saja.

......berkebun di belakang rumah, menjahit sepatu kerja, ngcat kamar mandi dan lain – lain.

Kegiatan sederhana untuk situasi yang tak perlu diperumit kan ?, kecuali saya mengaitkan dengan aktivias dunia maya, bahwa saya sepertinya tak terlalu intens lagi menggaulinya….

Selamat sore dach buat kalian yang kejerembab di postingan tak jelas ini ya

.

Mei 11, 2012

Ini tentang Nama - Bilqis

.

" Siapa namanya ? "

panggil saja Bilqis Bu

............................

Baiknya saya mulai dulu dari awal ya,
Sebelum lahir dan sesaat sesudah lahir memang tanpa ada persiapan nama, meskipun secara USG sudah kami ketahui jauh hari bila ia ( anak kami ) adalah perempuan.

30 September 2011
Awal kelahirannya begitu putih laiknya sang mama, entah kenapa semakin ke sini bermetamorfosis menyesuaikan warna kulitnya menjadi kecoklatan seperti Ayahnya, mungkin karena ia rindu Ayahnya kali waktu itu yang memang baru menginjak 2 bulan baru datang
( Hehehehe…bang toyib mode on lah  )
Akhir November dalam ingat saya saat itu

Terus, seminggu sebelum kedatangan ada komunikasi yang intensif tentang nama ini mulai dari chatt sampe sms an

Sebagai anak dan mantu yang baik, saya sih manut saja ngikutin mama dan mertua plus bubuhan keluarga istri yang ramai ber - i d e - ria dan kasih wacana...

Pokokna ho oh ho oh lah

Seminggu sebelon berangkat pulang ( ceritanya membasuh rindu yang gak ketulungan waktu itu ) saya udah mendapat phenomena….anak saya dipanggil Bilqis sama orang – orang sekelilingnya. Termasuk mama saya juga….

Wah, udah ada nama nie anak saya ?
Satu kata : Bilqis....
Jadi waktu itu kesepakatannya, nama dikembalikan ke saya, namun meskipun begitu apapun minumannya, eh bukan...maksud saya apapun kata – kata yang saya inginkan mesti harus disandingin ama Bilqis. Nah lho...

Dan karena saya memikirnya Bilqis memang kata yang cantik...ayu, saya senang sajo

Berbekal dari kesepakatan itu,
ya sudahlah.... ( gaya bondan saya  )
Dasarnya laki – laki macam saya yang gak terlalu kreatif dalam hal nama, dinama dan dimana ini.....berlarilah saya curhat ama om Google, ketik nama islami dan clue lainnya.

Dan Alhamdulillah ada tempat nangkring yang enak sambil nglihat list nama anak. Di sini

Namun, tak punya keberanian juga buat netapin...lha wong nanti susah, ( kalo istilah adik ipar saya sih kalo ketinggian aksara ) jadi kembali saya lempar nama – nama yang saya dapatkan ke Banjarmasin. Semacam : `ini lho optionnya...`
Tak kurang dari lima puluh nama saya kabarkan ke Banjarmasin, dan jadi ramai kembali lah rumah di sono ntu...
Ada yang milih ini, ada yang milih itu, ada yang nanya ini apa artinya, terus dapet dari siapa, dibilang temen terus di berondong lagi siapa ?, rumahnya dimana ? orang mana ?

Begitulah, ramai

Selanjutnya, setiba di Banjarmasin.
Hanya punya waktu 4 hari untuk bertemu. Proses membasuh rindu membuat saya minta melupakan perkara kata tambahan untuk Bilqis, saya semacam orang yang .

Dimana Bilqis berada di situ ada saya, Bilqis menjauh saya mendekat....Bilqis mendekat....huaaaaa senangnya hati saya

Hehehehe
( Note : ...demi menjaga kewibawaan penulisnya harap pembaca mengesampingkan paragraph di atas dalam kesimpulan akhir baca )

Hingga sehari sebelum kembali ke tempat kerja, ada memang pembicaraan untuk menentukan nama, dalam beberapa kali perenungan...saya condong untuk Mahdiyatu Syauqiya dan Mufida Salsabila, penempatan kata Bilqis bisa dilihat dalam penyatuan kata perkata, untuk ini saya minta dikonsultasikan ke orang yang lebih `pintar` untuk memahami aksara arab, dan keputusan akhir jadilah Mufida Salsabila, pilihannya sih ada pada Mama dan Mertua...
hehehe, kembali ke orang tua jadinya.

Cuman karena proses pembuatan akte kelahiran yang membutuhkan proses status kependudukan saya ( Oh, ya...saya dan istri berbeda Kabupaten/ Kota, sehingga proses status kependudukan saya dan istri mesti disamakan dulu dengan saya yang mengurus kepindahan domisili ) dan juga Kartu Keluarga, jadilah saya sendiri mengkombinasikan nama Mufida Salsabila Bilqis dalam Kartu Keluarga dan Akte kelahiran.

Eeeeaaaaalaaah, pas dalam kesempatan mertua saya bersilaturrahmi ke seorang Guru di Martapura, ternyata diminta perubahan kombinasi kata, menjadi Mufida Bilqis Salsabila....

Istri mengkonfirmasi kepada saya, dan saya menganggap ini baik saja karena pada dasarnya Aqiqah belum kami laksanakan. Dan pada saat bulan Januari, ketika saya kembali pulang ke Banjarmasin bertemu sang buah hati untuk mengikuti acara keluarga ; proses tapung tawar, beayun, sekaligus melaksanakan aqiqah.  Disanalah resmi si buah hati bernama Mufida Bilqis Salsabila binti Achmad Haitami


 
Kurang dari 1 jam setelah kelahiran
 
Satu minggu



Saat sakit ( hampir 2 bulan ia ketika ini )




Belajar tengkurap,
( tanggal yang lupa )




Ceria ia ( Lewat 2 bulan )




Menjelang 3 bulan




Bermain dengan boneka




Dalam pangkuan Ibunya, 6 bulan terlewati




Dan ini,
memperlihatkan luasnya tanah para pekerja padanya
kamp kerja saya




.

April 24, 2012

Kerja itu.......

.



Kerja ?
Apakah selalu berkaitan dengan materi yang didapatkan ?
Memenuhi kebutuhan hidup ?
Lalu bagaimana dengan efek psikologis yang diakibatkan ?
Adakah berpikir ketenangan menjalani hidup ( termasuk kerja ) juga sebuah kebutuhan ?

Kerja yang menekan sering diabaikan sebagai salah satu pemicu jatuhnya kesadaran. Bagi jiwa yang labil tentu. Sementara bagi jiwa yang kuat ini jadi tantangan untuk ditaklukkan....

Namun terasa tidak adil bahwa setiap tekanan kerja adalah sebuah proses pembelajaran untuk kita survive. Karena bentuk tekanan kerja yang dalam arti positif tentu jauh dari faktor internal masing – masing diri.

Membingungkan ?
Bisa saya ceritakan begini, bahwa dalam beberapa situasi saya sering mendapati tekanan yang diberikan oleh seorang atasan terhadap bawahannya karena sesuatu hal yang menurut saya jauh dari profesional.
Sentiment pribadi ? bisa jadi...

Sebagai bawahan inilah neraka situasi dalam bekerja. Lebih mudah bertarung menghadapi jenis pekerjaan berat yang ditimpakan namun terasa support dari segenap rekan dan atasan daripada menghadapi atasan yang justru mengidap penyakit sensitif rasa terhadap kita.

Bahasa yang sama untuk tekanan kerja. Namun jelas berbeda untuk psikologi diri. Bermasalah dengan sebuah jiwa dalam diri orang lain tidak bisa dianalisa lebih lanjut, ini perkara penerimaan sebuah hati dari seorang yang berada di atas structure. Bila sudah begini, jangan tanyakan arti profesionalitas, akan absurd

Percaya ?
Hehehehe...saya harap percaya saja lah. Karena ini juga tulisan yang berdasarkan curhatnya seorang temen kok


Note : gambar saya pinjam dari sini

.

April 23, 2012

Narsis in romance

.

Pertamanya sih sering nglihat journal tentang lomba itu di sini
terus sering intip juga,
kemudian membicarakan ini dengan istri yang awalnya heran pas pulang nganterin yang bersangkutan dari pasar kemaren langsung ta' todong buat pose di balik punggung dengan latar halaman belakang rumah yang memang agak sedikit lebih tinggi...

Oh ya, background photo ada pepohonan sawit karena saat ini kami memang tinggal di kamp perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan Timur.

Selebihnya mengabadikan ini jadi ajang pengenalan keluarga kecil kami ,

Salam kenal, salam hangat dan salam hormat buat yang bersedia mampir di journal ini ya


halimah & haitami




.

Maret 08, 2012

Lebay Pagi

.

Kesejukan aroma pohon sawit bercampur dengan harum dahan – dahan yang basah, daun – daun yang berair dan aroma bangunan sehabis di guyur hujan malam hingga subuh tadi….
Meyenangkan, kesegaran alam mendampingi kesibukan akhir pekan para pekerja lahan, para pekerja kantor, para ibu – ibu rumah tangga, anak – anak yang sekolah, ibu kantin, banyak mereka dan tentu saja saya.

Saya bagian dari beratus ( bahkan ribuan ) manusia yang hidup di kesegaran ini. Dan bagian dari beratus juta manusia yang masih bisa menikmati pagi, masih menikmati udara, masih menikmati pandangan mata, masih menikmati ucap canda rekan kerja…

Manusia ya…hehehe, ya manusia macam saya ini. Senang saya cakap bahwa saya bisa menulis ini….

Entah dengan kalian, saya mungkin sedikit terlalu lebay menggambarkan suasana pagi ini. Tapi begitulah…

Kadang saya berpikir ini baik bagi saya dan mungkin baik bagi kalian yang masih ragu untuk bersikap bahwa hidup memang harus untuk dijalani…

Semangat ya











.

Februari 22, 2012

Elegi pagi...

.

Beri aku senyum itu,
dan jendela yang terbuka
biar ku iringi langkah para penenun pucuk teh,
biar ku candai para pengumpul bunga
biar ku sapa kabut sebelum matahari tiba
sebelum kau menutup jendela
sebelum kau redup mata
sebelum kau...

beri aku senyum itu
dan jendela yang terbuka

.

Februari 17, 2012

tentang Manager

.




Sebagai bentuk sebuah usaha mempertahankan diri terhadap ketidakmampuan ( baca : gagal ) menjalankan sebuah tugas salah satunya adalah dengan berusaha mengemukakan alasan dan penyalahan – penyalahan. Begitu mudah, karena segenap pekerja ( bawahan ) tentu memiliki prospek menjadi sesosok kambing hitam......yang potensial.
Para bawahan penurut, terlebih bila ia seorang pembangkang. Ketidaksinkronan dalam hal koordinasi karena beberapa personel yang tak berwawasan sama membuat perkara menjadi lebih sulit diselesaikan.

Saat pekerjaan gagal, saat pekerjaan hancur, saat pekerjaan expired jauh setelah masa deadline habis, yang ada adalah emosi untuk segera mencari siapa yang pantas untuk dikasih salah. Mudah untuk lari dan bersilat lidah.

Padahal, fungsi Manage tentu bukan sekadar memastikan hasil akhir, tapi juga mengawal proses, mampu menganalisa dan memutuskan dalam setiap perkembangan. Situasional Approach. Namun di sisi saya, Managerial juga adalah kemampuan manage pemikiran dan attitude manusia – manusia di lingkup networknya.

Makanya, kadang dalam penilaian atas kegagalan, phenomena seseorang yang bingung dan berusaha berkelit dengan menyalahkan orang – orang yang di bawahnya atau di sampingnya justru seperti orang yang berterus terang akan ketidakmampuannya sendiri.

Dan hal yang seperti ini saya akui akan menjadi momok bagi para karyawan yang berada di bawah structure. Semangat kerja akan tergerus oleh ketakutan menjadi korban, sehingga menciptakan tekanan kerja yang tidak seimbang buat diri. Sementara di sisi lain, respect para pekerja terhadap seorang yang berkapasitas sebagai pemegang fungsi Managerial menjadi minus. Bila sudah begini, seyakinnya saya...efektivitas dan hasil akan buruk.

Saya sangat menyayangkan sikap kekanakan yang dimiliki oleh beberapa orang yang memegang peranan Manager saat ia dengan mudahnya menunjukkan telunjuknya kepada segenap karyawan ketika sang Bos menyimpulkan sebuah kegagalan.

Melarikan diri.
sehingga untuk kembali membenahi pun terasa berat. Ada yang dikecewakan di sini. Satu, dua orang atau beberapa orang yang disalahkan akan membawa sebuah rasa apatis tinggi dalam proses pembenahan. Mungkin ekstrimnya adalah mengeluarkan mereka dalam proses itu. Tapi apakah keseimbangan kerja akan positif. Peran pengganti bisa jadi sebagai amunisi baru, namun apakah sinkron dengan amunisi yang telah ada ?

Pemimpin,
saya tidak hanya membicarakan tekhnis bagaimana sebuah pekerjaan, sebuah masalah dihadapi. Teoristik ilmu, aplikasi, buku panduan, SOP dan lain – lain. Tapi juga membicarakan sekumpulan manusia sebagai pelaksana....

jadi bagi teman – teman yang sudah memangku jabatan sebagai Manager, situasional approach yang dimiliki atau diambil berdasarkan literature teori dan pengalaman juga akan melibatkan berbagai macam otak lengkap dengan konsep pikir masing – masing dari beragam pekerja di bawahnya.
Setuju atau tidak, mereka ini bagian penting dalam kemampuan seseorang di sebuah perusahaan untuk disebut sebagai Manager.

Ini menurut saya sendiri saja lho ya

Note : gambar saya pinjam dari sini dan sana
.

Februari 13, 2012

Duka Raihan

.

Istri paman saya meninggal, dalam usia 35 tahun. Muda. Ibu dari seorang anak yang kini duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Raihan

Beliau sering sakit – sakitan memang, berawal dari kelahiran Raihan kecil, hingga ajal menjemput. Seringkali lumpuh, tak bisa menggerakkan tubuh. Sembuh lagi. Lemah tak berdaya, pulih kembali. Beberapa kali di rumah sakit, sering kali mengunjungi Puskesmas.

Raihan kecil sangat lekat dengan sang Ibunda. Hanya Acil Avi ( istri Paman saya ini ) yang mampu mengeloninya. Lemahnya ia masih mampu menghadirkan hangatnya pelukan ibu untuk anak. Raihan nakal, seringkali bermasalah dengan kawan – kawannya. Paman saya keras selalu membela, berbeda dengan Acil Avi yang kerap merendah diri dan selalu meminta maaf pada orang tua yang dinakalin oleh Raihan.

Ini adalah kabar dan cerita....
Acil Avi meninggal 3 hari yang lalu.
Di hadapannya; Paman saya, Ayah beliau ( Neneknya Raihan sudah meninggal lebih dulu ), dan saudaranya, perempuan seumuran saya, Uyi. Tentu saja Raihan….

Raihan menghadapi saat Ibunya meninggal, Raihan ada saat itu, ketika mereka semua di ruang sebuah rumah sakit membimbing Acil Avi mengucap La Ilaha Illallah dan lafadz syahadat….

Raihan melihat semua proses, ia terdiam saja. Entah pergumulan seperti apa yang di benaknya…..

Saya ikut berduka saat ini,
dan ( cerita ) tentang Raihan yang beberapa hari ini tak mau makan, diam melamun dan selalu tersadar dengan ucap lirih ` Mama `, menjadi sebuah cerita dengan intonasi berbeda dari mereka yang berkumpul di rumah keluarga besar di Banjarmasin sana.

Raihan kecil berduka, yang tentu tak bisa saya samakan dengan duka oleh seorang saya. Saya mengerti itu.....

.

Logika + Penjelasan

.


Seandainya disuruh memilih antara kehilangan kata – kata dan kehilangan logika, mungkin sebagian orang akan memilih untuk kehilangan kata – kata. Menjadi bisu, akan terasa lebih baik dibandingkan bila kita kehilangan nalar untuk bisa memberi analisa atas sesuatu perkara. Karena pikiran yang menciptakan logika dan berkoordinasi dengan nurani menciptakan sebuah penilaian benar dan salah.

Dalam situasi kerja,
bagi saya kehilangan logika jelas sebuah kemunduran. Bila saya pemilik modal, saya tentu akan mengesampingkan orang – orang macam ini untuk menjadi bagian recruitment. Namun, di sisi lain saya juga membayangkan bahwa setiap manusia yang memiliki logika serta pemikiran yang cerdas namun tak ekspresif dalam berkata – kata juga pilihan yang buruk.
Sebuah ide, dengan beribu data dan diagram akan terasa hampa untuk dilihat tanpa ada explanation. Sejauh yang saya ketahui dalam beberapa kali diikutkan dalam presentasi, seringkali para petinggi dari tingkatan direksi hingga pemilik modal lebih senang memperhatikan layar focus beserta orang di depannya daripada print out data – data yang dibagikan untuk ditelaah sembari mendengar penjelasan.

Dalam beberapa kejadian, saya sering dihubungi oleh beberapa Bos untuk sebuah penjelasan. Saat saya menawarkan mengirimkan worksheet untuk dilihat dan diambil kesimpulan sendiri, mereka tolak dengan beragam kalimat. Yang ada adalah saya harus menjawab, ya atau tidak, baik atau buruk, atau angka – angka akhir dalam statement report yang positif ato negatif.

Di sini, perananan kosakata tidak bisa dikesampingkan. Kemampuan menerangkan bisa jadi faktor berhasil tidaknya kita menghindari yang dalam bahasa saya adalah Bos sensi

Berbeda dengan rekan yang memiliki wilayah kerja masing – masing ya ?
Sehingga tulisan ini sendiri tidak dalam maksud generalisir atau kesimpulan untuk semua kondisi dan tempat kerja.

Saya hanya berbagi saja kok


Note : gambar saya pinjam dari
sini

.