Powered By Blogger

Januari 18, 2012

Kalender Meja Saya :D

.



Pagi ini cerah, secerah wajah saya hehehehe, gak ding….agak sedikit mendung sebenarnya, tapi wajah saya tetap cerah lho

Saya pergi ke kantor, kemudian membuka notebook, kemudian ngerjain beberapa lembar kerja, kemudian meneruskan administrasinya, kemudian….kerja lagi. Tapi nunda dulu, karena saya sekarang nulis ini….

Di depan saya ada kalender, kalender meja. Bulan januari ini ada senyum Cinta Laura, tertarik saya membuka halaman berikutnya, Februari…wah, ada si cantik Nikita Willy, bener – bener dach. Maret ? Namanya sih Debby Ayu ( kok saya gak begitu kenal ya....wah payah nie, mesti ngupdate infotainment saya )






 

Lho, mbah googlo kan ada Bro ?
Kyaaaaa, lupa – lupa saya….ntar, saya search dulu namanya….daaaaaaaan : “ wah, pokoknya artis juga ternyata temen – temen “

April ?
Hehehehe, nanti dulu Bro, nanti dulu ya Sis….tadi saya iseng masuk ke kompas.com, gak sengaja muncullah berita yang malam tadi saya ikut nimbrung ( nglihat berita ) di TV Ono.
Katanya 2012 ini, Bapak – Bapak kita yang terhormat di DPR sono no ada disediain kalender, uang buat belinya banyak sekali. Bilangnya 1.3 Milyar, gede kagak nurut kalian itu temen – temen ?

Nurut saya sih gede, lha ini barusan saya tanya temen soal kalender di atas meja saya itu ( dia yang ngasih kemaren ),
“ Eh, masih ingat gak kalender yang maren hari kau kasih sama saya ? berapa kau beli itu kalender ya Bro ? “

“ Eeeee, sepuluh ribu dech kalau gak salah, aku kemaren beli agak banyak juga, buat di rumah juga Bro “

“ Di mana kau beli… “

“ Di pasar, kenapa Bro... ? mau ganti ? “

Hehehehehe...
Gak, cuman nanya kok Bro....

Katanya itu buat seluruh anggota DPR, berapa sih anggota DPR, beritanya 560 orang bakal dapet kalender, Lho 560 ? 1.3 Milyar ? * Geleng – geleng kepala

Kalendernya banyak kali ?
iya juga sih, tapi buat apa juga...uang rakyat lho itu

Ah, saya mau nglanjutin nglihat kalender meja saya saja,

April ? Ada Citra Kirana..kalau gak salah saya agak demen nglihat pas nie cewek pake jilbab di sinetron kesukaan istri saya, pas lihat photo – photonya di kaskus, alhasil ill feel saya....


Mei ada Febriani Ferdzilla. Ada yang kenal ? tolong kasihkan no Hpnya pada saya

Juni bersama si cantik Alya Pasha ( Kau kenal nie cewek Bro ? hehehehe...gak )

Jessica Iskandar ngasih senyum di bulan Juli ( ah, lewatin sajalah, lebay kali dia sama Olga ) - gak usah saya taruh photonya

Agustus ? Annisa Vanbelt C54...eh, Annisa Van Kemp maksud saya

September ada siapa lagi Bro ?
Kyaaaaaaa…..lewat, lewat, kasihan mata kalau dipaksain nglihat, baca sendiri nie sama tulisan seorang kompasianer di sini

Oktober ada Cynthia Sari, lumayan gayanya ( gak capek tangannya terus di atas gitu ya Mba ? )

November ada Tresna Mocca, artis kah ini ya ? pasti artis lah Bro, macam mana awak nie….



Irma Dharmawangsa terakhir nangkring di lembar Desember….

Nah, sekian saya laporkan nama – nama cewek yang nempel di kalender meja saya. Artis – artis lho....

Jadi maksud loe nulis ini buat apaan sih Bro ?

Hehehehe…gak napa – napa sih Bro, cuman kalau saya jualan kalender macam gini di DPR sana mungkin bakal laku kali ya Bro, sepuluh ribu saja lho

.

Januari 16, 2012

Sisi mendalam ....

.

Biar gak stress katanya

Dicaci makinya lah semua orang yang dia ngrasa eneg, mulai dari atasan, Manager, Head, Director, sampe para politikus negeri ini.

` Brengsek si anu
` Brengsek si ano
` Brengsek si entu
` Dan Brengsek si ente....



Berkoar – koar, macam orang mabuk yang akhirnya terkapar lelah ( ato memang dia sedang mabuk ? ), ternyata memaki membuang energi juga, terus agak sedikit memicingkan mata, ngambil nafas besar berkali - kali, lambat laun dengan hembusan teratur dia tertidur. Terkapar ia di lantai di samping saya yang membenahin kertas – kertas laporan buat presentasi......

Saya tidak rupa apa yang dimakan ato diminum oleh begundal dengan daging besar ini hingga begitu mudahnya menghilangkan stress ‚ menurutnya, sekali lagi menurutnya ya.....

“ Cemana kawan, awak boleh hajar kau punya musuh tu “, suatu saat dia terkekeh ketika nafas saya naik turun menahan emosi terhadap seseorang,
“ taik kau, menyiksa diri kau itu kawan....coba kau lihat, tertawa dia, ......di sini kau punya emosi justru buat kau macam kehilangan paru – paru...“

Kemudian pergi.....mudah sekali dia pergi.

..........................

Hebat sekali kadang – kadang jalan penyelesaian sesuatu itu ya, saya kadang tak memikirkannya secara mudah. Justru energi saya terserap untuk menahan sesuatu yang lain dari normalnya saya, saya marah, saya benci, dan saya meradang.

Lain hal dengan kawan, ia sangat ekspresif. Mudah untuk membahasakan. Dan ia begitu ( sekali lagi ) mudahnya mengakhiri apa yang menurutnya bisa mengakhiri sesuatu yang mengganjal….

Ekspresi lepas
Beberapa orang sangat terbiasa terbuka, entah ia marah, entah ia sedih, entah ia tidak setuju ataupun setuju.

Sementara di sisi berbeda, sebagian orang cenderung sulit mengungkapkan sebuah rasa.

Apakah ini akibat dari pola pendidikan keluarga, sosialisasi lingkungannya ataupun lain hal ?
Saya tak tertarik menganalisa jauh lagi.

Yang pasti, dalam sebuah dunia kerja. Berbagai tipe manusia adalah sebuah phenomena yang niscaya. Kita berada dalam lingkungan yang menggabungkan beragam pola pikir, beragam system response dari kumpulan manusia yang mungkin memiliki tujuan berbeda mengapa ia berada dalam sebuah lingkungan kerja.

Menarik tentu saja,
berhadapan dengan manusia yang berbeda juga harus memiliki kiat – kiat pendekatan yang berbeda. Dan ini yang saya akui, saya masih dalam tahap belajar.
Bagaimana tidak ?
Saya sendiri menyadari sebenarnya tiap manusia dalam korelasinya dengan waktu yang terus berjalan, ia cenderung mengalami perubahan.

Dan oleh karena itu, saya sebenarnya justru berusaha menanamkan ( entah dengan sadar atau tidak ) titik – titik pengenalan saya pada berbagai manusia yang saat ini berdampingan dengan saya. Senang saja berusaha menjadikan ini sebagai input dasar untuk bisa saya mencoba memahami, menganalisa dan response terhadap seseorang.

Berhasilkah ?
…berhasil untuk saya mampu berkomunikasi dengan baik pada orang tersebut ?

Sayang, tidak selalu…

Lho, kenapa ?
….bukankah rentang waktu dalam sebuah sosial cukup untuk input dasar itu ?

Hm, ya…kadang

Eksplorasi terhadap psikologi manusia terus berkembang kan ? gejala, hipotesa, dan asumsi dasar watak masih berupa kumpulan nilai atas apa yang pernah terlihat, manusia tidak sekaku komputer dalam proses data – data di kepalanya

Entah dengan teman – teman yang lain, pengenalan sisi mendalam sesama rekan kerja, bawahan dan orang – orang di sekitar kita sangat penting bagi saya

.

Januari 15, 2012

Ayem :)

.

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti workshop perancangan Enterprise Resource Planning ( ERP ) perusahaan tempat saya bekerja. Hanya 3 hari di sebuah Hotel Samarinda. Pembentukan data awal untuk modul – modul report yang nantinya akan diujicobakan ke beberapa vendor yang mengikuti tender.

Saat itu ruangan ball room Hotel tersebut juga di isi oleh beberapa kegiatan. Pada hari senin saya bertemu dengan beberapa PNS yang mengikuti…ehm, entahlah….sekilas saya mendengar seperti seminar tentang permberdayaan…ah, benar – benar lupa saya.

Pada saat break bertemulah saya dengan beberapa PNS yang juga ikut menikmati hidangan mereka di luar ruangan.
Pada dasarnya perusahaan saya yang mungkin terlalu sering berurusan dengan pemerintahan sehingga ada seorang ( saya sebut saja beliau ) yang menyapa kami, lalu menanyakan kabar perusahaan secara umum. Sosok setengah baya.

Pembicaraan yang biasa memang, hingga menjurus pada pembahasan sosial masyarakat. Gambaran masyarakat lokal yang justru kadang terpinggirkan ketika masuknya investasi ke dalam wilayah sosial mereka. Dan yang lebih parah lagi adalah perampasan hak – hak mereka yang sudah membumi pada tanah leluhur mereka.

Panjang lebar masukan yang beliau berikan, dari kritik hingga saran pada beberapa orang yang juga ikut berkumpul.
Dari masalah kealfaan pengambilan keputusan dalam pemerintah untuk masuk ke dalam sisi masyarakat, meriset dan menjadikan bagian dari pengambilan sebuah keputusan untuk menerbitkan sebuah ijin eksplorasi `tanah negara‘ pada sebuah daerah hingga tingkah laku perusahaan ( manifestasi dari investasi oleh pemilik modal ) dalam menghadapi budaya masyarakat lokal. Ini lepas dari apakah proses pemberian ijin ( tambang, perkebunan dll ) itu melewati proses KKN atau tidak ya

Comdev ataupun CSR seperti structure yang hanya menumpang pada flow Management perusahaan, karena berhasil tidaknya kinerja Department ini justru ditentukan pada itikad dari Management perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini pemilik modal jelas berperan dalam menetapkan business plan investasinya.

Tapi satu hal yang menarik dari beliau adalah ketika beliau mencoba menjelaskan tentang masyarakat ( beliau mengisyaratkan para orang tua ) yang masih betah berladang ataupun masih mengolah sawah untuk bertani.....
’’ Dari sekian banyak literature yang mempelajari sosial kultur masyarakat ( sosiologi ), saya sendiri belum bisa mencerna apa yang menjadikan alasan orang tua saya di jawa sana yang masih bertahan untuk menggarap sawah. Padahal hanya beberapa petak saja sawah mereka yang tersisa. Kami sudah berusaha merayu mereka untuk menikmati masa tua mereka dengan sokongan dari kami yang anak – anak ini atau ikut salah satu dari kami. Tapi nyatanya tidak...
Mas tau ( ia mengisyaratkan pada saya ) apa yang Bapak bilang pada saya, ......bertani itu membuat hati ayem.
Ayem ?, padahal beberapa petak sawah hanya bisa memproduksi beberapa karung gabah kering. Nyatanya beliau berkeras mengolah, menanam dan menunggu padi itu hingga menguning....
Ayem, ini yang kadang masih tak bisa dipahami oleh beberapa manusia muda seperti kita dalam memahami jiwa – jiwa yang sudah mengikat pada sebuah dedikasi kerja. Untuk siapa ? untuk hati, milik Bapak sendiri...“

Ayem...
Saya jadi teringat pada seorang tua yang mengabadikan kamp inilah kampung halamannya bersama istri dan anak - anaknya ketika dulu saya mempertanyakan rencana kepulangannya pada lebaran beberapa waktu lalu.
Padahal dulu saya miris hati menyimpulkan bahwa beliau tidak memiliki apapun lagi di dunia luar sana, dan kampung halaman mungkin hanya sebuah cerita tempat dulu dilahirkan.

Ayem, untuk kedamaian hati bagi Bapak yang PNS itu
Ayem, untuk sebuah kenyataan bagi Bapak yang puluhan tahun di tanah para pekerja ini


Note : photo saya pinjam dari sini :)

.

Januari 12, 2012

Koordina(bo)si :D

.



Kadang, komunikasi kerja itu mesti memperhitungkan situasi dan kondisi, karena bila tidak, kemungkinan terjadi miss, kesalah pahaman, atau ketidakmampuan menerima dari masing – masing diri mudah terjadi….
Bila sudah begini, posisi paling enak tentu saja menjadi Bos ( besar ), karena bisa berkata seperti ini : ’ lakukan seperti yang saya minta ’. Dan ia tidak harus mempedulikan kondisi orang yang diperintahkannya.

Berbeda bila saya ataupun rekan yang mencoba berkoordinasi, baik secara operational maupun administrasi, dengan rekan – rekan lain yang berbeda Department. Kadang ada saja tanggapan yang tak begitu professional. Dalam beberapa kasus tentu ada pengertian bahwa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah keluarga atau justru kesibukan di Departmentnya sendiri. Bila sudah begini biasanya adalah mencari koordinasi dengan pihak lain yang ready atau menunggu yang bersangkutan siap untuk menerima komunikasi dari kami.

Tak selalu menyenangkan bila kerja kita terkendala oleh ‘ bantuan ‘ ( baca : koordinasi ) pihak lain yang setengah hati atau justru tidak responsive. Apa mau dikata, sementara tuntutan dari wilayah kerja kita sendiri adalah jelas - deadline, hasil dan pelaporan.

Beberapa rekan biasanya menjadikan ini sebagai pembicaraan di antara sesama. Dalam sebuah forum mereka sendiri ( setidaknya ) mengakui bahwa mereka kadang mengalami kondisi yang `mempersulit` ataupun `dipersulit` oleh pihak lain.

Lalu macam mana ?
Saya bertanya lagak orang bodoh saja…
Bukan, saya tidak bermaksud apapun saat mengatakan kadang sebagai karyawan memang tidak menampik suatu kondisi yang kita enggan bila harus melibatkan diri lebih jauh dalam sebuah urusan, namun bila itu menjadikan semuanya harus menghadapi telunjuk Bos besar di depan muka, maka kita semua memang harus bijaksana.

Oleh karena itu, …ya begitulah. Koordinasi. Sesuatu yang sisi lainnya adalah kita akan membuka ruang komunikasi kebersamaan. Dalam situasi kerja yang rumit, kompleks dan penuh berbagai macam ego diri.

Selesai ?
ternyata tidak.
Seorang teman memberikan pertanyaan pada kami yang sesama karyawan ini : ``Lalu bagaimana bila mereka Bos – Bos kita itu yang enggan berkoordinasi ? ``

Tak ada yang ma(u)mpu menjawab

.

Januari 11, 2012

( Arisan kata 16 ) Aku Radheya, putera Radha

.



“ Mongkok hati ini wahai ibu, bukan karena kau mengatakan siapa aku, tapi kini ada seorang Ibu yang benar – benar datang dan mengakui. …. “

Ia masih bergetar menahan rasa, sementara di hadapannya seorang Kunthi terisak memintal air mata.

“ ....tidakkah ibu tahu, cencawan ini kuat berdiri di sini karena penghormatan Duryodhana. Bahkan untuk kini di hadapanmu…. “

“Anaknda tetap akan pergi Ibu, …. “
Ia mengambil nafas dalam....“ perang ini, pilihan ini adalah jalan hidup anaknda….walau mungkin tanpa do’a atau restu darimu.... “
Ia berlalu

Perempuan itu tak bisa berkata apa – apa dengan keluwung yang pasrah di matanya…..

.........................

Aku hanya anak dari seorang kusir dan ibu yang ketika malamnya terus mengeloni aku dalam cerita para ksatria negeri Kuru. Berbuai jiwa pada kehangatan mereka….

Mereka yang mengenalkan ku pada surya,
Juga pada kaldron yang penuh dengan api puja pada pura para dewa.

Aku
Aku adalah Radheya, putera Radha….

Mereka orang tuaku, bukan Kunthi.....

Ia terus bergumam,
bagaimanapun Atiratha dan Radha telah mempersembahkan segala hidup mereka pada dirinya. Segala sikap didaktis yang mengasahnya menjadi dewasa dan campin.

.........................

Saat itu hari ke 17 Kurusethra,
Dalam hangat sinar pagi
Ia menyadari waktunya tiba, setelah apa yang terlewati dalam peperangan ini. Kematian Drona, terkaparnya Bhisma…
Semua telah menemukan masing – masing giliran untuk mempersembahkan bhakti pada pertiwi, tanpa kebenaran.
Karena ia tahu, para dewa di sisi Pandawa


Ia menatap surya
“ Apa yang akan kau sesalkan nanti wahai surya. Semua kuberi atas nama takdir yang sebenarnya telah ku duga. Aku sudah mengetahui rahasia sinarmu pada dada ini, juga perempuan yang kau anugerahi sebuah jiwa baru anak pertama. Semua…kutukan Bhargawa, Brahmana, permintaan Batara Indra, Bujukan Khrisna….

Sekarang bagiku, kematian atau apapun yang akan terjadi hari ini…kau akan mendapati diriku yang tak ingkar akan janji “ ia pun melangkah dalam barisan....


Perang berkecamuk, tubuh – tubuh yang memuntahkan darah, kematian...
Ia tahu akan terkalahkan, visiun ksatria yang mengerti sekali takdir siapa dirinya sendiri. Arjuna jauh di depannya, mengangkat busur pada diri yang tak berdaya. Roda kereta tak bisa lagi lari, mantra sakti telah terlupa dan ia sendiri.....

Dramatis

Sekelumit bayang ia teringat pada kunthi,
“ Aku adalah Radheya, putera Radha. Aku bangga pada nama ini. Aku bangga pada Ibu yang membagi air susu dan selimutnya padaku…. “

Saat itu ia hanya mencoba menghaturkan rasa, tanpa bermaksud durhaka pada sosok perempuan yang melahirkan….

“ Aku berjanji, pada perang ini...kau akan tetap memiliki lima putera “

Arjuna melepaskan pasupati. Melesat cepat menghantam Karna.

Ia tewas
Pada rengkuh surya, di mata kunthi dan saudaranya sendiri…..

<<<<>>>>

Mengabsen arisan kata 16 di sini

.

Couvade syndrome itu adalah sakit gigi kan Dok ? :D

.

Istri saya hamil, dan kata orang saya yang agak aneh dengan makanan. Sesuatu yang dulu enggan, lahap saya makan. Sekuat tenaga saya cari yang bukan – bukan. Saya ngidam ( katanya ). Dan saya tak peduli, karena sebenarnya saya merasa tak sedikitpun aneh.

Kemudian saya sakit gigi, hampir selalu. Saya seperti kecanduan obat asam mefenamat dan butiran kecil yang saya yakin itu semacam obat anti radang, tapi lebih cenderung ke penenang….

Tersiksa saya, mengeluh saya. Istri pun kebingungan ketika mendapati saya menggigil demam disertai mulut yang tak bersuara karena gigi yang ngilu entah karena apa. Sangat terasa denyut darah di syaraf – syaraf gigi ini. Hingga saya mengeluarkan air mata dan menggigil sebagai bentuk adaptasi tubuh dari suhu badan yang tinggi dan tentu saja erangan dari mulut yang kian terhunjam ngilu.

Couvade syndrome.....
Konon katanya seorang suami akan merasakan sesuatu yang lain dalam dirinya, sebagai bentuk ikatan bathin dengan istri yang juga mengalami perubahan di dalam tubuhnya bahwa ada bentuk kehidupan lain, anak kami. Ia menyokongnya, sehingga kadang adaptasi tubuh terhadap ini meyebabkan reaksi yang misalnya, keinginan kuat terhadap sesuatu ( ngidam ), mual – mual, dan lain sebagainya.
Sang suami bisa jadi ikut merasakan atau bahkan justru ia yang merasakan ngidam dan muntah – muntah itu.

Kembali tentang Couvade syndrome....
.....apa sakit gigi ini karena couvade syndrome juga ?

Yang pasti istri saya tidak mengerti couvade syndrome atau apapun istilah psikosomatis ini. Ia hanya terus coba menghibur saya dan menenangkan saya bahwa : mamanya ( mertua saya ) mengatakan tentang si fulan yang istrinya hamil dulupun juga begitu. Si fulan juga sakit gigi terus tanpa sebab yang jelas.
Saya sungguh terhibur, istri saya mampu membelai saya dengan cerita ada orang yang memiliki penderitaan sama, dan saya terus dipujinya dengan cinta….*halah

Hingga tibalah saya berhadapan dengan dokter di klinik perusahaan ini.

Tertawa dia dan geleng – geleng kepala.

" Ah, perasaan kau saja....kau lihat si Akbar, istrinya hamil, adakah dia mengeluh sakit gigi...tak ada kan ? "

Saya hanya ber o...oh ria dan manggut – manggut karena nyeri semakin jadi.

” Coba luangkan waktu ke Dokter gigi kembang janggut, periksakan kau punya gigi dan gusi itu, jangan berpikir yang bukan – bukan kalo memang sudah sakit ya sakit..... "

couvade syndrome….
Saya cuman bisa ( kembali ) : ' ho oh Dok '


Note :
saat hamil : Ibu dan Ayahpun mengidam
Ini dia link yang ngjelasin hubungan secara psikis antara istri hamil dan kegelisahan suami macam saya, salah satunya mungkin sakit gigi ini, tapi yaaaa itu…karena gejala psikis yang gak bisa dijelasin medis, sama dokter langsung kena skak…..” pergilah kau ke dokter gigi… “

.