.
Kerja ?
Apakah selalu berkaitan dengan materi yang didapatkan ?
Memenuhi kebutuhan hidup ?
Lalu bagaimana dengan efek psikologis yang diakibatkan ?
Adakah berpikir ketenangan menjalani hidup ( termasuk kerja ) juga sebuah kebutuhan ?
Kerja
yang menekan sering diabaikan sebagai salah satu pemicu jatuhnya
kesadaran. Bagi jiwa yang labil tentu. Sementara bagi jiwa yang kuat ini
jadi tantangan untuk ditaklukkan....
Namun terasa tidak adil
bahwa setiap tekanan kerja adalah sebuah proses pembelajaran untuk kita
survive. Karena bentuk tekanan kerja yang dalam arti positif tentu jauh
dari faktor internal masing – masing diri.
Membingungkan ?
Bisa
saya ceritakan begini, bahwa dalam beberapa situasi saya sering
mendapati tekanan yang diberikan oleh seorang atasan terhadap bawahannya
karena sesuatu hal yang menurut saya jauh dari profesional.
Sentiment pribadi ? bisa jadi...
Sebagai
bawahan inilah neraka situasi dalam bekerja. Lebih mudah bertarung
menghadapi jenis pekerjaan berat yang ditimpakan namun terasa support
dari segenap rekan dan atasan daripada menghadapi atasan yang justru
mengidap penyakit sensitif rasa terhadap kita.
Bahasa yang sama
untuk tekanan kerja. Namun jelas berbeda untuk psikologi diri.
Bermasalah dengan sebuah jiwa dalam diri orang lain tidak bisa dianalisa
lebih lanjut, ini perkara penerimaan sebuah hati dari seorang yang
berada di atas structure. Bila sudah begini, jangan tanyakan arti
profesionalitas, akan absurd
Percaya ?
Hehehehe...saya harap percaya saja lah. Karena ini juga tulisan yang berdasarkan curhatnya seorang temen kok
Note : gambar saya pinjam dari sini
.
April 24, 2012
April 23, 2012
Narsis in romance
.
Pertamanya sih sering nglihat journal tentang lomba itu di sini
terus sering intip juga,
kemudian membicarakan ini dengan istri yang awalnya heran pas pulang nganterin yang bersangkutan dari pasar kemaren langsung ta' todong buat pose di balik punggung dengan latar halaman belakang rumah yang memang agak sedikit lebih tinggi...
Oh ya, background photo ada pepohonan sawit karena saat ini kami memang tinggal di kamp perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan Timur.
Selebihnya mengabadikan ini jadi ajang pengenalan keluarga kecil kami ,
Salam kenal, salam hangat dan salam hormat buat yang bersedia mampir di journal ini ya
halimah & haitami
.
Pertamanya sih sering nglihat journal tentang lomba itu di sini
terus sering intip juga,
kemudian membicarakan ini dengan istri yang awalnya heran pas pulang nganterin yang bersangkutan dari pasar kemaren langsung ta' todong buat pose di balik punggung dengan latar halaman belakang rumah yang memang agak sedikit lebih tinggi...
Oh ya, background photo ada pepohonan sawit karena saat ini kami memang tinggal di kamp perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan Timur.
Selebihnya mengabadikan ini jadi ajang pengenalan keluarga kecil kami ,
Salam kenal, salam hangat dan salam hormat buat yang bersedia mampir di journal ini ya
halimah & haitami
.
Label:
tanah para pekerja
Langganan:
Postingan (Atom)