Powered By Blogger

November 04, 2009

Aku masih berdiri di belakangmu......

Sejak hari yang kau tumpu dalam ringkihmu berarak menuju ufuk, kau semakin menghunjam perihmu dalam galau yang berbahasa. Segala keluhmu menciptakan ribuan bintang di langit. Dan bulan malu dalam selimut.
Tarian api unggun menyusup di bentuk tubuh yang beringsut dingin, kehangatan telapak tangan menjelajah dekap.

” Tinggalkan saja aku di sini dulu, aku ingin istirahat sebentar....”
Kau mendongak, saat tawaranku kau tepis dengan sekedar wajah yang tersenyum. Lelah, capai mengena mimikmu.

” Kita tak ada waktu !? nanti kita terlambat.....”
Aku mencoba menjabarkan padamu tentang sebuah pagi yang segera bertamu, dan kita tak sejengkalpun mencapai dekat.

Aku masih berdiri di belakangmu......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar