" Aku pergi...."
Itu ucapmu. Berlalu. Meninggalkanku.
Selangkah kau membelakangi, kau berbalik dan melemparkan sebuah hati
Benar, sebuah hati.
Dia terkapar di atas marmer. Berdarah sedikit, menetes.
" Itu adalah punyamu....."
Kali ini kau benar – benar pergi, tanpa perpisahan. Tanpa salah.
Seperti biasa.
Hati itu terkapar. Lukanya menyayat perih.
Dan kau tau ?
Hati itu masih basah karena iris yang terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar