Powered By Blogger

April 28, 2009

Mencoba memiliki langkah yang di restui

Langkah yang terseret ini memang penuh luka, Ibu
tertatihku kini hanyalah sekerat dari ratusan rasa rindu yang dulu sempat ku kubur dalam puing – puing kehancuran hati…..

Karenanya,…. - ampuni - anak mu ini Ibu
Bila lantas diri ini tak juga bisa memaknai air mata mu di hari – hari lalu
Tak juga merasa hangat akan tanganmu yang membalur tubuhku saat terluka di malam itu.

Adakah kau marah padaku Ibu, ?

Elokku lebih dari Kakanda Malin, kenapa tak juga kau sumpah aku menjadi batu yang tersepi di tepian maafmu ?

Dan,
Bukan karena lusuhnya bahtera jiwa Anaknda yang melarung laut dengan sunyi itu, Ibu
bila kini Anaknda kembali.

Tapi karena layar perahu kini membutuhkan lambaian tanganmu untuknya beranjak pergi,
Dan Anaknda ingin Ibu ikut kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar