Powered By Blogger

Mei 06, 2009

catatan lama ( batas keraguan dan pilihan )

“ Kau benar,,….aku tidak mampu untuk menerima segala sesuatunya dengan baik…..aku kembali ke ‘kanak – kanakan’……
Dan hal ini membuat aku sangat membenci semuanya….aku merasa semua orang tidak mau bekerja sama….lantas saat aku ingin menampakkan egoisku….Aku kalah, kembali kalah….bukan mereka yang memerlukan aku, tapi aku….”

Tidak ada yang salah dengan hatimu sahabat,..bila ucap saya kemaren adalah sebuah kebenaran yang akhirnya tersadari…bukankah tidak seharusnya kau menangis sekarang ini. Pun bila saat ini kau memiliki rasa kegamangan yang bila benar katamu bahwa resign mu sudah kau siapkan untuk ditanda tangani, maka saya hanya bisa kembali mengungkapkan : adakah waktumu untuk sedikit merenung hal – hal yang berada di luar kita. Di sini, di tempatmu, di ruang kerjamu dan di meja kerja saya, di site mu dan di perantauan saya,….bukankah sama. Kita masih berada di bawah langit kok,
.... dan tahukah artinya itu ?
Kita masih punya kesempatan waktu ( sebenarnya ) untuk kita tertawa…..

“ Aku malu terhadap diriku sendiri. Aku harus menemukan jalan melalui garis – garis waktu. Hingga pada akhirnya, kita masing – masing sendirian ya ? “

tapi ( tidakkah ) saat ini kita semua harus meringkuk bersama untuk saling memberi kenyamanan dan kehangatan….Sahabat !?

“ Keluhku sudah membentuk gumpalan mendung, ketidakberdayaan ini lebih mengenaskan daripada air mata “

Hy, jangan pernah membanting pintu ruang benakmu. Kau akan menemukan hatimu menjadi saksi pengkhianatan perjuangan hidupmu.

……………………….


Akhirnya,……cukup hanya hidup saja yang bisa membuat kita menjadi dewasa.




Untuk seorang sahabat di sisi hati

01/08/2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar