Powered By Blogger

April 12, 2010

Imajinasi

Pada ruang imajinasimu aku menyusup. Menghampiri geliyat ketikanmu. Kau diam seraya terus memahat bait – bait kata.
Dingin menyentuh padatmu yang kaku. Dan kebekuan perapian memaksa sebuah lilin adalah penerang sekaligus penghangat yang tersisa.

Sedikit hujan di luar jendela, dan hembusan angin.
Kau menyajikan segelas kopi bersama sebuah senyuman di sela – sela bayang. Kita lantas duduk bersama, berhadapan – hadapan.
Kau sedikit malu menyambutku, dan akupun diam membisu.

Hingga malam beranjak jauh. Kita tak melakukan apa – apa. Aku masih di sini di depanmu, pada ribuan langkah yang membentang antara kita………..


Meja kerja, Notebook, dan sebuah album tanpa photo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar