Powered By Blogger

April 24, 2010

…..Saat saya mendekapnya, saya sadar bahwa ia adalah sebuah keindahan

" Ketika ia dihadapkan pada saya, sungguh Mas…seolah – olah marah saya pada sosok seseorang telah mewujud pada geliyat mungil yang baru saja terlahir dari rahim ini. Saya benci. Sangat benci. Saat rasa lelah, lemah….

Tapi tiba – tiba ia menangis. Ya Allah, ia menangis….digeliyatnya, digenggam halus tangannya, dimatanya yang tak terbuka sempurna, ia mengeluarkan suara yang sedu. Ya Allah…."

Perempuan itu lantas berurai air mata.

" Saat itu, entah mengapa saya bergerak merebutnya dari tangan perawat. Meskipun saya masih lemah setelah proses persalinan. Saya berusaha…..
Saya tak ingin ia menangis ditangan orang lain. Saya tak ingin….."

Disekanya air mata itu….

" Yach, begitulah Mas…..Saat saya mendekapnya, saya sadar bahwa ia adalah sebuah keindahan. Ia tak berdosa, meskipun terlahir dari rahim seorang yang telah berdosa ini. Saya akan menjaga keindahan ini….
akan saya jaga………"

Perempuan itu tersenyum, sebuah isyarat bahwa dia telah memutuskan sesuatu yang takkan pernah disesalinya. Bayi yang baru berumur lebih seminggu itu didekapnya dengan kehangatan seorang ibu. Naluri.

Bayi yang cantik
Bayi yang hanya ada nama perempuan itu sebagai orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar