Powered By Blogger

April 07, 2010

Kerja kantoran itu tidak enak !

Bila saat ini saya agak error, itu karena saya baru saja berkomunikasi dengan seorang Direksi perusahaan ini.
Pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan operasional Sirtu, Dispatch, and All Unit yang di bawah Department tempat saya kerja menjadi momok yang harus terpikirkan hingga sekarang saya kembali menggeluti segala report yang ada di depan saya.

Benar, ‘ kerja kantoran itu tidak enak ‘ ( salah satu mode available YM seorang sahabat tadi pagi yang saya anggap seorang adik ).

Ahk, sedikit saya mengkhayal saya adalah seorang Bob Sadino yang dengan celana pendek setiap pagi mengawali hari dengan senyum manis pelayannya di halaman rumah yang luas dan beberapa ekor kuda, secangkir kopi ato apapun minuman yang dia suka untuk pagi hari. Selera orang kaya tentu mengenakkan, jadi saya membayangkan seandainya dia minum juice wortell pun ( minuman yang tak mengenakkan sekali ) tetap saja saya suka. Karena saya seorang Bob Sadino.

Orang kaya yang tak perlu lagi kerja kantoran. Laptop dan telepon genggam. Laporan dari perusahaan – perusahaan miliknya diterima dengan anggukan sembari tangan yang mencomot satu – dua butir anggur.
Wah, apakah seperti ini kehidupan Bob Sadino ?
Saya tidak tahu, saya mengkhayal saja. Daripada saya mengkhayalkan saya seorang Superman yang ketika penjahat habis tertumpas, tiba – tiba berpikir pergi mencari planet lain buat ditumpas penjahatnya ( tak logic kan ? )

Error.
Siapa bilang kerja kantoran itu enak ?
Saya pengen mengatakan seperti seorang kawan pula yang mempertanyakan : siapa bilang perempuan itu lemah ?

Hm, ya.
Jadi ingat seorang Mr. Turre ( Beliau Mantan Head of Civil Engineering ), seorang yang saya hormati sempat menuliskan comment disalah satu status seorang rekan : Pekerjaan itu hanya akan selesai ato tidak ada lagi bila sudah ada tanah 2 meter di atas kepala kita. Kalian tahu artinya apa ? Beliau hanya mengisyaratkan sebuah kuburan untuk tempat yang kita tak perlu bekerja.

Dan seorang Mr. Chin ( Mantan Sr. Mill Manager ) dengan logat chinanya yang kolot mengatakan : kita semua ini Mandoiy…..Mandor maksudnya.

Artinya dalam ruang lingkup dan strata berbeda, pada dasarnya kita sama. Kita seorang employee yang bekerja…….
Cukup menghibur dengan kenyataan perbandingan salary yang cukup menggiurkan.

Saya selalu berpikir apa yang saya kerjakan tiap hari di kantor adalah bagian dari Profesionalitas saya ( deuuuuh, sok seorang professional..he…he…he..). Terimalah, seperti saya mudah menyatakan bahwa disinilah kampung halaman saya.

Ingin rasanya pergi dan bertualang ke tempat lain. Menyedihkan, keberanian saya tak lebih dari seorang anak kecil yang bersekolah di tempat baru dan kelas baru baginya. Takut dan selalu mengharapkan seorang Ibu selalu di sampingnya.

Atau pergi sesaat berwisata ke tempat yang indah sekali. Tapi sayang, keinginan itu memudar saat tatap saya bertemu dengan barisan tenaga – tenaga panen lahan yang duduk – duduk menikmati bekal makanan masing – masing dan salah satu tiba – tiba melepas baju kaos dan memerasnya agar tak terasa terlalu basah digunakan badan. Hidup seperti berbeda di mata saya, dan saya merasa tak baik untuk mengkhayal lagi.

Ups, selesai. Saya sudah cukup menulis. Saya ingin lanjut aktivitas. Terima kasih untuk sempat membaca tulisan ini. Saya tak bisa lebih banyak lagi menguraikan segala rasa saya, meskipun ingin. Karena seperti adik itu bilang : Kerja Kantoran itu tidak enak !

Saat ini dia benar dan saya tak akan membantahnya – meskipun ( sekali lagi ) ingin…..

: Ingin saja bercerita bahwa saya sudah melewatkan situasi ini hampir 5 tahun lamanya.

Salam hangat ya adik,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar