“ Kau masih saja memimpikan kilau harapmu di ujung pelangi itu, sementara ufuk langit pun tak jua kau sentuh jejaknya “
perempuan itu meninggalkan saya yang masih tergugu akan pandangan kalut tentang masa depan. Ia yang belakangan ini menemani hari – hari sunyi saya, yang mengartikan kebersamaan dalam sepi saya……melangkah menjauh.
: Saya salah,….kau tidak mungkin bisa menopang segala yang ingin saya turutkan di bahumu.
Dan selambaian senyum dan sedikit air mata ia berikan untuk saya.
Untuk terakhir kalinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar