Powered By Blogger

Agustus 17, 2010

Aku dan Ayah - Ziarah

.


Tiba – tiba Ayah menarikku dari kerumunan anak – anak yang bermain – main itu. Kali ini Ayah pasti marah, karena aku sebenarnya janji pulang lekas setelah mengaji. Tapi ajakan Dani sangat menggiurkan, bermain asinan di lapang kecil dekat rumah Wak Haji Ijak. Ayah tak berkata apa – apa. Sesampai di rumah, aku hanya disodorkan pada Ibu yang sekonyong – konyong menyambutku dengan penuh rasa. Dilepasnya bajuku, dimandikannya. Setelah itu dipakaikan oleh nya kembali pakaian koko lengan panjang dan celana padanannya yang sudah bersetrika. Kemudian dituntun menuju Ayah yang bersiap melaksanakan Maghrib. Aku, Mama dan Kakak perempuanku…..

“ Buyung minta maaf kali ini yah…”, ucap minta maaf bisa jadi adalah senjata ampuh yang selalu. Dan seperti biasa Ayah tersenyum karenanya. Didudukkan olehnya aku di hadapan. Mushaf kecil Al Qur’an tersodorkan.

“ Ayah ingin dengar buyung mengaji, kata Ustadz Iya udah masuk kelas Al Qur’an kan ? “, ia menatapku. Dan tangan kasar itu mengusap kepalaku yang tunduk malu. Kehangatan seorang Ayah…..

Aku, hampir 7 tahun saat itu. Kali pertama membacakan ilmuku di hadapan beliau. Membaca Al Qur’an.

Dan kini, akupun ( kembali ) di dekat Ayah. Satu surah Yasin dan do’a – do’a kulantunkan, untuknya…….



Sei Pantai – Barito Kuala

Ziarah padamu Ayah






............................




Dalam kesempatan mengenang Alm. Abah saya yang berulang tahun hari ini di 17 Agustus…dan menyemarakkan kuis flash fiction yang diadakan oleh seorang Uni Intan : disini


.

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum...

    haitami, postingannya diimport yah? atau lain2 antara BS dan MP? Tuh, Mbak dah follow :) hehehe.. dapet dari blognya Inul tadi :)

    BalasHapus
  2. :) Gak Mba....memang lain - lain kok, tidak melalui proses import ato eksport...terima kasih ya Mba Anaz :)

    BalasHapus