Powered By Blogger

Agustus 06, 2010

Ramadhan - Episode 1

.



Apa yang tersisa di Ramadhanmu tahun lalu sahabat ?
Wajahmu tak jua teduh,
bahkan hingga kini…

Apa yang terjadi dengan Ramadhanmu tahun lalu Sahabat ?
Ucap maaf dalam ruang kemeriahan suasana ?
Pakaianmu baru ? Segala jasad diri yang tiba - tiba bermake up rupa…
Dan ruang pamer di hatimu terbuka lebar, menahbiskan kesombongan, kecongkakan ?

Ahk, kau tentu tak merasa….
Salam Tarawih adalah gema meriah di antara etalase toko – toko, Qur’an yang terbaca di seraknya TOA Musholla, sekadar lalu dalam lelah canda reuni dan belanja. Lantas kau tertidur meninggalkan harmoni Ramadhan itu, tanpa do’a…..

Ahk, kau tentu tak merasa. Ramadhan adalah kehidupan yang kau tunggu untuk sekadar bertemu mereka – mereka yang lama. Ramadhan adalah keniscayaan kata pulang untuk sebuah kampung halaman dan berbagi cerita dengan segenap rindu amplop berlabel tunjangan hari raya itu.

Ahk, kau tentu tidak mengakui. Rasamu menawarkan kata memaklumi sekian panjang hari, berjarak bulan untuk kau menikmati suasana. Suasana yang tak lagi sunyi, seperti suara sunyi lelapmu di perantauan. Sunyimu di negeri asing. Dan lebaran adalah hadiah dari Tuhan untuk kau kembali, kembali menikmati manusiamu, menikmati masa – masa kecil yang sempat menciptakan barisan celoteh rindu itu…….
ahk, apakah seperti itu nilai Ramadhanmu sahabat ?

Tak usahlah kau jawab, karena tanyaku telah kugantungkan di atas langit.
Langit yang sama kau lihat dengan langitku di hamparan kebun sawit ini…..

................


Episode Ramadhan pertama,
( menyambut Ramadhan )
Karena setelah ini mungkin akan saya tuliskan lagi tentang sesuatu yang tak jelas, sesuatu yang ( bisa jadi adalah ) sampah dari hati dan rasa saya di pintu dan memasuki Ramadhan kelak. InsyaAllah….

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar