Powered By Blogger

Agustus 22, 2010

Ramadhan - Berbuka di Sebuah Mesjid

.





“ Assalamualaikum…….Kaifa Haluka ya akh ? “, tiba – tiba seorang pemuda menghampiri saya yang baru saja tiba dan berdiri di selasar sebuah Mesjid. Sembari mengangkat satu kaki untuk melepas sepatu. Tapi tindakan itu saya batalkan. Saya lebih memilih menyambut tangan pemuda itu….

“ Oh, Alhamdulillah bilkhair…syukron “, dengan sedikit isyarat heran saya balas sapa itu dan menjabat tangannya. Pemuda di depan saya tersenyum. Hangat dan menyiratkan wajah yang sangat ramah…

“ Anta tentu ingin berbuka di Mesjid ini ? “, ia kembali bertanya. Sopan

“ Hm, iya… “, sayapun mengabarkan wajah tersenyum dijawab saya

“ Oh, Tafaddhol ya akh….tempat wudhu ada di sana, dan ini….silahkan gunakan sandal jepit ana untuk berwudhu “, pemuda itu memberikan sepasang sandal jepit yang sekiranya bisa saya gunakan untuk ke kamar kecil dan berwudhu, menggantikan sepatu kerja saya…..” Saya tinggal dulu ya akhi, Assalamualaikum…..”

“ Wa’alaikumsalam…. “, dan kami sama – sama meninggalkan anggukan dan senyum sebagai tanda undur diri dari percakapan.

Keramahan itu benar – benar menyejukkan. Sangat menyejukkan bagi musafir yang lelah. Hidangan takjil berbuka begitu nikmat dalam sosialisasi yang bersandarkan ukhuwah.

“ Kami ingin menjadi bagian kaum yang memakmurkan Mesjid ini Mas, Rumah Allah. Dan menjadi kebanggaan bagi kami berkesempatan menyambut tamu – tamu Allah di bulan suci Ramadhan ini……”, seorang pemuda lain menghaturkan rasa pada saya ketika ucap kekaguman itu saya ikrarkan di sekumpulan mereka……..


Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut ( kepada siapa pun ) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
( Q. S At-Taubah :18 )


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar