Powered By Blogger

Agustus 10, 2010

Ramadhan - Episode 3

.

“ Ma…”,

“ Sssssst, jangan ngomong….. “

Udin kecil terpaksa menggantung kalimatnya. Ibu mengisyaratkan agar ia terus mencabut rumput – rumput yang di depannya. Sementara sang mama masih dengan sekop kecil melindas beberapa liar rumput di sela – sela atang sebuah Taman Pemakaman Umum. Ia terus melakoni serabutannya……

............................

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini). ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).

Dari Abu Umamah radhiallahu `anhu, ia bercerita, "Aku pernah katakan, `Wahai Rasulullah, tunjukkan aku suatu amalan yang dengannya aku bisa masuk surga`. Maka beliau menjawab, `Hendaklah kamu berpuasa, tidak ada tandingan baginya`."( HR. an-Nasa`i, Ibnu Hibban, dan al-Hakim, shahih.)

“ Pak…. “,

Tapi ucap Udin begitu pelan. Sang Guru terus membacakan hadist – hadist Rasulullah dari buku di tangannya. Udin dan anak – anak lain kembali diam dalam ketekunan simak akan ucap sang guru….

Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda :" Shalat Lima waktu, Shalat Jum'at sampai Shalat Jum'at berikutnya, puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang diperbuat diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi." ( H.R.Muslim)

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : bahwa sesungguhnya bagi Jannah itu ada sebuah pintu yang disebut " Rayyaan". Pada hari kiamat dikatakan : Dimana orang yang puasa? ( untuk masuk Jannah melalui pintu itu), jika yang terakhir diantara mereka sudah memasuki pintu itu maka ditutuplah pintu itu." ( HR. Bukhari Muslim ).

Rasulullah saw. bersabda : " Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang " ( HR.Bukhari Muslim ).

Ucap sang guru begitu membahana di ruang seantero kelas. Udin semakin diam dengan tanya dalam hati…..
’ Pak, Ramadhan itu apa ? ‘

.............

Udin terus mengikuti gerak ibunya. Sementara beberapa orang dalam satu keluarga ada menuju dekat padanya. Mereka bersama duduk hening di samping kubur, berdo’a. Udin bukannya tidak tahu yang harus di kerjakan, ia terus menggiatkan diri mencabut rumput dan membersihkan beberapa areal sekitar di mana keluarga tersebut bersama menghaturkan do’a. Karena dengan begini ia akan menarik perhatian. Seolah – olah ingin mengatakan, silahkan kalian berdo’a karena untuk pembersihan itu adalah bagian saya dan mama.

Dan Udin juga tahu persis bahwa sebentar lagi ia akan mendapatkan sedikit uang dari kedekatan dan kerajinannya. Ia tahu persis, karena saat inipun ia sudah menggenggam sedikit rejeki itu. Ada beberapa lembar ribuan yang tergenggam di kiri tangannya. Uang yang bercampur baur dengan kekotoran tanah dari akar rumput – rumput kecil yang dicabutnya.

Udin masih kecil, ia tak terlalu mengerti mengapa tanah Pemakaman tempat mamanya yang dipekerjakan dinas sosial sebagai tenaga perawatan begitu ramai beberapa hari terakhir. Ia tak benar – benar mengerti, banyak orang datang yang asing baginya, datang dengan keranjang bunga – bunga, pandan teriris dan daun kenanga. Sebuah keluarga. Usap nisan, dan Yasin yang lirih terucap di keheningan tempat ini.
Udin tak terlalu mengerti….
Karena yang ia tahu, besok ia berpuasa. Seperti yang diucapkan Sang Guru di sekolahnya tadi pagi : “ Besok InsyaAllah Ramadhan, Bapak ingin kalian bisa sekuatnya untuk puasa. Kalian mampu tho ? “
“ Ya Paaaaaaak “, ucap anak – anak menggema di kelas. Tapi Udin diam…..

Udin masih kecil.
Anak dari seorang perawat Taman Pemakaman Umum sebuah Kota. Setelah sebelumnya sempat menikmati masa kecilnya di jalan bersama sang mama yang pengemis. Hingga sekarang mereka melakoni hidup sebagai bagian dari sebuah tempat di mana orang yang telah meninggal dikuburkan.

Hm, ya. Udin memang masih kecil, tapi sore ini ia masih bisa menghadirkan sebuah tanya dipikirannya. Seperti tanyanya dalam hati tentang sebuah kata, Ramadhan.
“ Ma, kenapa jadi rame tempat ini Ma ? “

Sayang sang Mama lebih mempedulikan sebuah keluarga yang datang. Tanya Udin tak terjawab dalam keheningan …..

Ia terus memainkan jemarinya di rumput kecil Taman Pemakaman Umum sebuah kota.

............................

Taman Pemakaman Umum itu terlihat sibuk dengan banyak manusia. Lantas saya ingat seonggok tanah yang berdinding kotak kayu ulin di suatu daerah di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Tempat Alm.Abah disemayamkan…….
Saya rindu membersihkannya


Episode ketiga.
Catatan kecil yang saya perlu kasihkan, bahwa terkadang seorang anak kecil seperti Udin memerlukan jawab tentang pertanyaannya. Bahwa kita tentu tak bisa menghadirkan beberapa keutamaan bulan berkah seperti Ramadhan dan kewajiban – kewajiban di dalamnya tanpa menjelaskan padanya Ramadhan itu adalah apa ?
Dan kedua, kadang seorang Udinpun memerlukan jawab, mengapa keramaian ziarah justru terjadi di saat besok adalah hari – hari menjelang puasa ?

Anak kecil akan banyak mempertanyakan tentang apa yang tak dimengerti oleh mereka, karena masih belum bisa sendiri mencari tahu jawabnya…..catatan dari seorang Kakak untuk saya.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar