Powered By Blogger

Agustus 09, 2010

Ramadhan - Episode 2

.



Sore ini ada sekitar sepuluh lembar pengajuan cuti dari beberapa karyawan yang terlihat oleh saya, hanya untuk Department di mana saya bekerja. Belum lagi Department yang lain. Sementara info dari rekan – rekan masih akan ada banyak pengajuan cuti lagi dari karyawan yang tak sempat mengajukan secara formal administrasi cutinya. Mungkin dalam rentang waktu minggu ini.



Pulang.
ke Kampung Halaman.

Adakah perjalanan yang lebih membahagiakan selain pulang – ke kampung halaman. Setelah sekian lama. Setelah banyak catatan rindu yang tercipta dalam perantauan. Saya sebenarnya ingin bertanya pada Mar ( sahabat saya ), tapi Mar sepertinya terlalu sibuk berbenah untuk kata pulang itu. Jadi pertanyaan saya gantungkan saja di sini. Di halaman ini. Silahkan kalian menjawabnya, apakah arti pulang itu….

Oh, ya. Saat ini saya mendengarkan alunan nada dari Ebiet G Ade. Sejuk untuk pikiran saya. Mulai dari Elegi Esok Pagi, Menjaring Matahari, dan sekarang adalah Nyanyian Rindu yang menemani saya. Benar nyanyian rindu….

Sementara beberapa rekan di luar sudah mulai ramai bercerita tentang rencana perjalanan. Ticket pesawat, hingga jalur terpendek yang bisa di tempuh. Yaps, sekali lagi untuk kata pulang itu…..

Hm, begitulah. Sore ini adalah keramaian untuk sesuatu yang bahagia. Menyambut ‘ kesempatan ’ pulang itu, bagi rekan – rekan kerja saya dan banyak karyawan di Tanah para pekerja ini.

Hingga saya berpikir, apakah akan terus seperti ini Ramadhan ?
Kau disambut penuh hangat, karena di harimu banyak orang akan menempuh perjalanan yang lama tidak mereka lakukan. Rentang waktu setahun, dua tahun, tiga tahun, bahkan mungkin berpuluh tahun. Kau adalah waktu yang tepat untuk memaksa diri kembali ke suatu tempat darimana mereka pertama kali mengawali langkah.

Ahk, usang nian tulisan ini.
Karena seperti kaupun juga Ramadhan, maknamu kian usang.
Laiknya tas – tas besar berdebu yang kembali dibersihkan.
Maaf bila saya salah…..

Lagu Ebiet G Ade saat ini berada di track 4, Untuk Kita Renungkan…
“ Singkirkan debu yang masih melekat….. “, ucap itu membekas di hati kotor saya.

Ramadhan,
Semoga di harimu, debu itu bisa tersingkirkan. Mampu saya singkirkan…..

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar