Powered By Blogger

Juli 14, 2009

......kau yang kusebut bulan kekasih

Bila kini ku mencintaimu, itu adalah ungkap halus dalam pemetaan hati yang telah utuh untuk menampakkkan diri. Kau seorang yang mampu menciptakan sesuatu yang hebat di diri. Mengalah dalam keadaan yang tak sempurna. Melengkapi paduan jiwa yang kosong.
Maka saat ucapmu : ‘ aku hanya punya cinta yang sederhana ‘, yang kudengar hanya celoteh ribuan bintang yang tertawa bahagia. Menari – nari riang. Begitu pun aku.
Kau bertanya : ‘ aku salah apa ? ‘
Hooooo….hooooo….hoooo….kau salah apa ?
tidak wahai kekasihku, tidaklah elok kau tanyakan itu. Tidakkah kau lihat jenaka wajah yang bahagia, aku bahagia……
kau memberi ku bahagia.
Sudah lama bintang – bintang di langit itu hanyalah celik - celik warna tanpa makna. Mereka adalah cahaya yang pelit untuk membagi cerita. Dan malam ini, kau hadir menampakkan purnamamu. Sengaja kusimpan putihnya matahari di saat sinarnya menyentuh kepala tadi siang. Hingga malam ini bisa ku persembahkan ke dirimu. Kau bersinar akhirnya, setelah sekian lama.
Sudahlah, pergilah ke langit. Melayang kau di timur sana. Biar ku lihat dirimu merangkak perlahan. Hingga jatuh kembali, ketika pagi…….

Tunggulah, ini akan menjadi janji,
Bahwa malam nanti kita akan bertemu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar