Powered By Blogger

Juli 27, 2009

Nama dalam sebuah Puisi - Seorang Sri Ajati

Apa arti sebuah nama dalam puisi bagi seorang penyair ?
Bisa jadi tidak ada, karena sebuah nama tak ubahnya sebuah benda yang mengandung makna bebas, independent yang sesuai wujud dari puisi itu sendiri. Tanpa sebuah bentuk alegori yang bisa mendeskripsikan dengan jelas sosok nama tersebut.

Atau ia merupakan symbol dari object pengakuan seorang penyair ? mungkin saja. Seorang yang di tempatkan rasa. Menjadi pusat lingkaran dalam irama metafora yang disajikan oleh penyair tersebut. Di sini akan muncul interpretasi terbatas. Sesuatu yang banyak di tentang oleh kritikus sastra. Bahwa puisi seharusnya mempunyai kemandirian tersendiri. Lepas dari ikatan keduniawian yang terikat pada kehidupan penyair dan karya. Dan ini yang seringkali menjebak penyair pada ketelanjangan karya – karyanya. Makna yang vulgar. Mereka seperti seorang yang bercerita tentang kesedihan, kebahagiaan, kemarahan diri mereka sendiri terhadap sesuatu symbol ( sebuah nama tersebut ).
‘ Bila ingin mengetahui bagaimana saya ?, maka baca puisi saya ‘

Tak di pungkiri bahwa kehidupan nyata menjadi ilham bagi para seniman sastra untuk mengaplikasikan hal tersebut ke dalam sekian bait – bait puisi. Sehingga lazim didapati penyebutan sebuah nama pada karyanya. Ini sah saja menurut saya. Terlepas nanti apakah akan tampak keterbatasan makna atau ‘ pemenjaraan ‘ penafsiran. Sesuatu yang ditakuti oleh Nadine Gordimer – Nobelis Sastra 1991.

Sehingga usaha untuk meresapi lebih dalam sebuah puisi dengan usaha menyelidiki, usaha mencari tahu latar belakang keberadaan symbol – symbol ( nama ) dalam puisi, seperti pemerkosaan terhadap kemandirian wujud puisi tersebut sebagai karya fiksi. Saya menilai, bagaimanapun seorang penyair mempunyai sisi kemanusiawian tersendiri dan saat ia ‘ hanya ‘ bisa mengaplikasikan segala rasa di dunia pikirnya dalam sekian bait – bait puisi untuk sebuah nama, maka bagi saya itulah kemanusiawian seorang penyair.

Penyair juga seorang manusia.

Menarik memang untuk mengetahui, ( meskipun tidak harus ) bahwa sebuah nama akan menyeret kita pada sebuah tanda tanya, siapakah ia ?
Siapa Mardelia ? yang dalam syairnya ‘ Hutan Beku di Bielefeld ‘, yang disebut Soepriadi Tomodiharjo sebagai kawan seperjalanan. Siapa Aldora bagi Nanang Suryadi dalam puisinya ‘ Menemui Aldora dalam suatu ketika ‘. Atau benarkah Narti dalam ' Puisi Cinta ' nya W. S Rendra adalah Sunarti yang notabene adalah istri dari Sang Burung Merak itu sendiri ?

Maka dalam salah satu usaha untuk mendalami ‘ sebuah cerita ‘ di balik nama dalam puisi, langkah kaki saya menambat pada puisi seorang penyair terkemuka Indonesia. Puisi dari pelopor puisi angkatan ’45 dan puisi Modern di Indonesia :


 

 Senja di Pelabuhan Kecil
: Buat Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


Siapa Sri Ajati yang bahkan oleh kritikus sastra sekelas HB Jassin merasakan adanya kesedihan dan rawannya hati Chairil Anwar dalam puisi ini ? Seorang seniman yang mempelopori era baru dalam khazanah puisi Indonesia tempo dulu. Dan ia mempersembahkan puisinya untuk seorang Sri Ajati ?

Hanya satu kalimat yang membekas sangat bagi saya oleh Sri Ajati dalam tutur katanya, saat ia memberikan keterangan mengenai keterikatan ia dan puisi Senja di Pelabuhan Kecil - Chairil Anwar dalam beberapa kesempatan ia dan dipublikasikan ke khayalak,

“ Chairil Anwar tak pernah menyatakan cinta “

Dan saya berhasil merasakan rawannya hati Si Binatang Jalang ( Puisi Aku ) – Chairil Anwar di keremangan ‘ Senja di Pelabuhan Kecil ‘.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar