Powered By Blogger

Desember 06, 2009

Matanya terus basah oleh air mata

Hening,
Kabut menari dalam pelupuk mata yang bening berkaca. Menetes basah, embun menuainya menjadi pagi di atas kelopak keladi. Rindu kicau pipit, kicau burung – burung yang membahana.
Sekejap pergi, mengayuh hati risau mencumbu fajar. Menapak jejak dalam sepi, menjelma tarian bidadari.

Mengapa kau tak pergi ?
Mengapa kau tak mejemputnya ?

Matanya terus basah oleh air mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar