Rasa dalam goresan pena.Kabut ini pagi, dan ia menatapnya dengan bening mata. Semerbak harum dedaunan yang terbangun dari lelapnya, menemaninya di kesunyian hamparan perkebunan. Ia tak rupa akan perihal hidup yang pernah ia lewati. Dan ia tak juga mampu menceritakan siapa dirinya di sosial hamparan tanah para pekerja ini.
Saat pertama, ia menawarkan diri untuk datang dan sekejap saja tanah baru merubahnya menjadi seorang yang berarti. Jauh lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar