Powered By Blogger

September 22, 2009

Mama saya lebih dari seorang Guru, bahkan guru yang hebat sekalipun.

" Mama saya seorang guru Kak. Beliau selalu pergi ke sekolah jam 7 pagi. Dan tiba di rumah sore jam 4. Mama saya seorang guru yang hebat. Beliau selalu mendapat penghargaan dari Dinas. Dan banyak piala di rumah saya...."
Anak itu lantas berlari, berpaling dari saya. Sekejap saja dia berhasil menceritakan seorang mama yang hebat kepada saya.

Saya tertegun,
Mama ?
Mama saya juga seorang yang hebat. Beliau tidak pergi kemanapun. Ibu rumah tangga dari rumah yang sederhana. Selalu setiap subuh membangunkan saya untuk ikut Abah naik sepeda ke mushola. Saya di cuci muka, di pakaikan sarung. ” Ikut Abah yach !! Abah mo pergi ke langgar. Setelah ini kau bisa beli pundut nasi di Julak Aji.....” sembari melapiskan baju lengan panjang saya dengan jaket woll yang tebal dan memasukkan beberapa lembar uang ke saku saya. Setelah itu senyum mama mengiringi perjalanan sepeda pancal Abah ( dan saya pada boncengannya ) di kedinginan subuh desa tempat kami dulu membangun kehidupan.

Mama saya juga seorang guru. Mama selalu menceritakan dongeng kepada kami ( saya, kakak, dan adik saya ). Dongeng tentang monyet yang curang, bebek yang genit, kura – kura yang lemah, dan satu yang saya suka, mama punya cerita tentang gajah yang berhasil mengeringkan pematang besar untuk seeokor anak ayam lewat mencari induknya. Dan untuk itu saya sering pergi ke huma di belakang rumah dan membawa anak ayam sambil menunggu sang gajah datang.

Mama selalu mengajarkan saya tentang harmonisasi kehidupan yang lembut di belaian tangannya, dan rindangnya keteduhan dipelukannya. Saat saya sakit, saat saya bermimpi, saat hari – hari selalu kasur saya yang menghiasi jemuran belakang rumah karena kebiasaan kencing yang tak terkontrol oleh kecil saya. Ahk, banyak hal untuk saya kembali memutar slide – slide masa lalu dari gumpalan syaraf saya. Tentang Mama.
Semua ada di masa kecil saya. Saya ingat, dan saya mengenangnya.

 

Mama ?
Mama saya seorang yang......


Mama saya lebih dari seorang Guru, bahkan guru yang hebat sekalipun.
Sayang anak itu sudah pergi, sebelum saya sempat menceritakan kepadanya tentang Mama saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar