Powered By Blogger

September 09, 2009

Tuhan..... Maafkan saya....

Ada dialog satire yang lamat - lamat tertangkap oleh saya dalam sinetron Para Pencari Tuhan 3 ( sinetron yang penuh dengan dialogis bersifat satire - menurut saya ), kurang lebihnya begini :

.....loe jangan menyerah Rull, kalau musibah terus datang loe terus mendekap sama Tuhan saja. Biar Dia gak enak hati, dan menolong loe jadinya.....

Mungkin tidak persis seperti ini kalimat naskah yang dibaca oleh pemain sinetron tersebut, tapi yang pasti maknanya sama.

Tidak banyak yang harus saya teorikan dalam tulisan kesempatan menulis ini, karena sejatinya - para manusia - yang berkumpul di MP ini adalah manusia yang pandai, dan mengerti sekali akan hakikat syukur dan sabar.

Saya sangat berterima kasih dengan catatan ringan seorang debby di sini, di pagi ini hari. Setidaknya ia telah mengembalikan ingat saya tentang bagaimana kehidupan mesti terjalani kan ?.
Terima kasih.

Berusaha tetap fokus, berusaha tetap berjalan, dan ikhlas saja.

Ada seorang mantan preman terminal yang sudah berhasil lepas dari dunia kriminalnya, dan apa katanya :
Mari,
mari kita belajar takut pada Allah,
mari kita belajar berterima kasih sama Allah,
mari kita belajar untuk mendekat pada Dia.....

dia mengajak saya belajar, karena bagaimanapun penempaan diri yang bodoh ini memang masih berada dalam tatanan belajar. Bukankah kita manusia akan terus berada dalam posisi belajar ?
Kenapa ?
Karena ilmu Allah kan tak berbatas, hanya sedikit yang kita ketahui. Dan bila sedikit itu kita proyeksikan dalam pandang kita manusia, maka kita seharusnya bisa memandang langit dan alam raya....apa yang kita ketahui tentang mereka dan apa yang di sekitar kita ?

" ...coba loe ingat, kapan terakhir kali loe sholat ? "
Sekejap saja kalimat tanya itu menohok saya yang jelas hanya berada dalam posisi sebagai penonton itu iklan.
Kapan terakhir saya sholat ?
...saya menjadi beringsut sedih. Bukan karena absensi saya dalam bilangan lima waktu saya. Tapi khusyu saya yang hampir tak pernah sempurna menurut saya. Saya selalu mencatat keingkaran saya dalam hatur sujud pada-Nya. Menjadi semacam ritual yang berjalan tanpa makna.....
Maka, bila saya di tanya....kapan terakhir kali loe sholat ?

Tuhan.....
Maafkan saya....

Mungkin hanya itu yang bisa menjadi jawaban saya saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar