Powered By Blogger

Juni 10, 2009

Aktivis Da’wah, BERSAUDARALAH !!!

Judul di atas saya kutip dari headline majalah islam Al Izzah. Terbitan ke 19/ tahun 2. Tanggal 31 Juli 2001.
Dan berikut adalah Iftitah dari terbitan di bulan itu :

Ukhuwah
Ijinkan saya membuka uraian dengan permohonan maaf. Kepada antum semua, umat Islam di belahan bumi manapun. Atas sebuah kelalaian yang kronis. Secara sadar atau tidak telah mengurangi timbangan hak dalam berukhuwah dengan antum.
Marilah kita ingat sejenak. Ketika saya bersitegang dengan antum dalam majelis dakwah. Ketika saya acuh dalam pertemuan selintas. Ketika keluar ucapan kasar dengan serapah. Ketika ada ganjalan yang menghunjam kalbu. Ketika tiris dan hambar senyum terkembang. Ketika mengingkari kehadiran antum dalam dakwah. Ketika secara sadar nilai maknawi ternodai. Ingatlah kembali semuanya.
Bahkan kepada seluruh umat Islam. Ketika perasaan lebih benar menguasai diri. Ketika memandang antum jauh lebih rendah dari kaum kuffar. Ketika merasa paling beramal. Ketika tangismu tak mampu saya dekap. Ketika penderitaanmu hanya lewat sebagai berita. Ketika interaksi kita sebatas basa – basi. Ingatlah kembali semuanya.
Maafkan atas kesadaran yang terlambat. Menyadari hak antum yang tersita. Maafkan kekerasan hati, kelemahan jiwa, kurangnya pengetahuan, dan minimnya lapang dada. Maafkan ambisi yang besar dan perasaan yang mau menang sendiri. Maaafkan kelalaian dan empati yang tipis untuk mengerti dan mengutamakan antum. Maafkan !
Sesungguhnya kesadaran ini baru kembali. Betapa ukhuwah adalah pilar dakwah yang besar. Betapa ukhuwah adalah sebuah keutamaan. Betapa Rasulullah menetapkannya dalam manhaj dakwah.
Sesungguhnya kesadaran ini baru kembali. Antum adalah harta terbesar dalam hidup hari ini. Dengan senyum ikhlas antum, dengan kesabaran antum, dengan lapang dada antum, bahkan dengan marah dan sikap keras antum. Itu semua adalah penguat tapak kaki berjalan dalam dakwah. Kini saya sadari.
Hari ini ingatkan saya pemahaman lama yang baru tersegarkan. Sesungguhnya sifat persaudaraan di antara kita , selalu meletakkan kehormatan dan izzah seorang muslim sebagai harga diri yang harus dipenuhi hak – haknya oleh sesama.
Maafkan saya yang telah menggugurkan kehormatan dan meluruhkan kemuliaan antum. Semoga rasa maaf antum mampu mengganti murka Allah SWT. Menjadi air yang memadamkan gejolak api neraka, dan pelapang atas sempitnya hati yang merasa bersalah. Semoga rasa maaf antum menjadi penebus, prasyarat untuk tetap menjadi pilihan Allah dalam jalan dakwah. Semoga dengan itu kemuliaan dan keutamaan senantiasa dianugerahkan Allah SWT untuk antum semua.
Sekali lagi maafkan saya dalam interaksi ukhuwah kita.
” Sesunggunhnya orang – orang yang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat ”
( Q. S Al Hujurat : 10 )

...................

Tidak ada maksud bagi saya menuliskan ( copy ) ini dari buku lama yang mungkin ada sebagian di antara teman – teman di sini pernah membacanya, selain semacam ingat untuk saya, kamu, dan kalian semua bahwa meski tanpa hak atas nasab di antara kita, mohon untuk diketahui : Saya adalah saudara bagi kamu dan kalian semua. Saudara seakidah dalam satu keimanan yang sama. Iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, Muhammad SAW. Semoga pembuka di atas dapat menyentuh hati kawan – kawan, sahabat – sahabat semua dalam menghadapi perbedaan yang terjadi di antara kita sebagai muslim.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”
( Q. S Ali-Imran: 103)

Wallahu a’lam bishshowwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar