Powered By Blogger

Juni 08, 2009

Sampah

Perasaan itu, ia menyesali rupanya yang hadir di dalam rasa saya. Saya mengkhianatinya. Karena harap saya tak lebih elok daripada sekecil pungguk bersembunyi di geliyat ranting pohon malam. Merindukan bulan jatuh. Tapi beratus dan beribu tahun, bulan masih punya pijakan kokoh di jaring laba – laba langit.
Bulan tak bersinar untuk si pungguk......

Perasaan itu tersakiti, karena saya mencoba bohong bila ia tidak ada. Semacam pengingkaran akan nurani. Ia mencoba menggoda saya untuk sedikit saja saya berpaling padanya. Tapi sekali – kali tidak. Saya lebih senang membuang deburan atau getaran atau apapun namanya yang ia semburkan kepada saya, menjadi sampah – sampah di site ini. Lantas menjadi keluh – kesah. Menjadi sumpah serapah. Menjadi nada rindu dan menjadi alunan kata indah tentang ia.

Saya membahagiakan diri saya sendiri dengan meneruskan rasa saya di rimba maya. Di balik rutinitas kantor, dalam pertapaan akan kejenuhan hidup. Menyedihkan, mengetahui dalam beberapa situasi saya lebih bisa mengapresiasikan ia di kesempatan saya membuka firefox. Merangsang cakrawala pikir. Menggetarkan jari – jari di keyboard, semua terasa berjalan dan berlalu begitu saja.
Benar, saya benar – benar mepunyai rasa itu. Hujatan, ejekan, tantangan karena usia yang menua menjadi semacam cambuk buat saya untuk segera menjemput ia kembali. Mengeluarkan rasa yang terluka parah itu karena lama sangat saya aniaya. Ia mempunyai tempat tersendiri di sisi hati, ia mempunyai penjara sunyi di congkak hati.

Saya punya rasa itu dan saya tak siap ia ada.

( Dan ini adalah juga sampah !! )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar