Powered By Blogger

Juni 29, 2009

...................

Cupid is stupid.
Stupid cupid must weep.


Terakhir kali dan untuk pertama kali cinta itu menyapa, saya merasa menjadi orang teraniaya. Menjadi orang yang menyedihkan. Lantas membentuk diri yang apriori akan makna rasa. Saya menyakini, bila absurd rasa itu adalah cinta, maka menghakekati proses rasa itupun adalah usaha yang sia – sia.

Saya mencintai dan ( mungkin ) dicintai. Pengjewantahan kalimat ini lebih sering menjebak diri dan mengisyaratkan hasrat pada lawan jenis. Jaman membuat pemaksaan. Kalimat saya mencintai, saya cinta kamu adalah sesuatu yang melelahkan. Perlu perjuangan.
Maka, saya mencintai dan ( mungkin ) dicintai kepunyaan saya, milik saya lebih sering saya jadikan ’ sampah ’ yang saya tepikan di blog ini. Saya terlalu munafik untuk mengakui rasa itu, mungkin saja ?. Saya terlalu teoristis, bolehlah ? Saya terlalu naif mengartikan, saya tak menyangka hal itu ? Dan sayaaaaaa. Saya mungkin tak terlalu mempunyai banyak tenaga untuk mengaplikasikan rasa yang saya punya untuk kebahagiaan saya ?

Seorang kawan menghujat saya, dan berkeyakinan akan ada perempuan yang datang dan menghajar saya habis – habisan akan pemaknaan sombong saya ini. Saya tantang dia untuk menghadirkan sosok itu. Dia nyengir panjang, sepanjang pemaknaannya yang tanpa cerita. Kartu undangan itu dia kasihkan dengan saya.

Aku tidak mengenal dia terlalu baik, tapi aku berkeyakinan kami bisa menjadi keluarga yang hebat.
Aku cinta dia ? saat ini, aku berusaha untuk melangkah ke pemaknaan itu.
......yang pasti aku akan mencintai dia setelah proses akad nikah nanti terlaksana. Aku akan belajar mengerti dia, belajar memahami dia, belajar banyak untuk saling menyayangi....
Kawan, aku dan dia punya komitment yang sama. Bahwa kami perlu suatu wadah untuk kami bisa berbagi secara syari’ . Bahwa kami perlu menciptakan generasi bagi kami kelak. Bahwa kami sama – sama mengerti, kami mempunyai rasa yang bisa kami tempatkan dalam bingkai yang halal. Untuk itu aku akan belajar mencintainya nanti. Dan kau !! sekarang tinggal kamu bagaimana menyikapi kau punya rasa itu.....


Mereka punya nama tertera, ada dua buah burung yang mengikat di antara bentuk hati. Saya cedera dalam pikir. Saya akan mencintai dan ( mungkin ) dicintai suatu saat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar