Powered By Blogger

Juni 02, 2009

Saya berkeras dan saya egois

Menjalani hidup dalam penafsiran sendiri. Betapa rasa egois itu sering kali berlabuh pada kemandirian yang coba saya perjuangkan. Saya egois, benar. Untuk sekedar bertukar pikiran dengan beberapa kawan, lantas usaha saya untuk menyakinkan beberapa sudut pandang pada sebuah kemandirian diri masing – masing menghasilkan tanggapan yang beraneka ria, lengkap dengan justifikasi yang membelalak mata saya : Saya egois.

” Antum egois sangat, tak perlulah antum berkeras akan hal itu ”

” Realistislah...”, tepukan di pundak saya mengisyaratkan hendaknya bendera putih itu saya kibarkan di kepala saya.

Titik – titik itu berbeda. Noktah yang tidak sama tempat. Sehingga tarik garis lurus di antaranya akan membentuk coretan yang tanpa bentuk. Kusut. Semua kepala punya otak yang berpikir. Saat titik saya tak tergaris, maka saya berubah menjadi egois ( ?! ). Dan saya tak mengerti mengapa titik saya justru berada di luar lingkaran itu. Rumit, tapi mereka punya simpul yang terkait. Dan saya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar